Indonesia berada di garis depan dalam upaya global menempatkan tanggung jawab pengelolaan hutan kepada masyarakat lokal. Pendekatan ‘hutan kemasyarakatan’ semecam ini bertujuan untuk mencapai pengelolaan hutan lestari dan juga mengurangi kemiskinan di daerah pedesaan. Hutan kemasyarakatan oleh karena itu harusnya menguntungkan hutan, satwa liar dan manusia. Namun demikian secara mengejutkan, masih belum jelas apakah ini benar-benar yang terjadi di banyak negara tropis karena evaluasi-evaluasi cenderung berfokus hanya pada satu hasil keluaran saja – konservasi hutan atau pengentasan kemiskinan.
Studi ini berfokus pada kedua hasil keluaran. Kami menilai sejauh mana deforestasi telah menurun dan tingkat kemiskinan telah meningkat sebagai akibat skema hutan kemasyarakatan utama di Indonesia, Hutan Desa. Analisis spasial kami melacak perubahan tutupan hutan dan kemiskinan dari waktu ke waktu di desa-desa di seluruh Kalimantan, Borneo, dan mampu memisahkan pola yang berkaitan dengan Hutan Desa dengan yang tidak.
Tidak seperti kebanyakan studi sebelumnya, kami memantau perubahan masyarakat berdasarkan berbagai ukuran kesejahteraan, yang meliputi, diantara indikator-indikator lainnya, kondisi kehidupan dasar, indikator jaminan sosial, dan potensi desa dalam mencegah bahaya lingkungan.
Kami menemukan bahwa setelah enam tahun hutan kemasyarakatan beroperasi, program-program yang ada di Kalimantan berkaitan dengan pengurangan deforestasi dan kemiskinan hanya lebih dari setengah kasus. Dalam kasus lainnya terdapat hasil positif untuk konservasi hutan atau pengentasan kemiskinan, tetapi tidak keduanya. Yang terpenting, manfaat bagi hutan dan manusia sangat bervariasi bergantung pada di mana hutan kemasyarakatan itu didirikan (khususnya penetapan zona penggunaan lahan), dan juga karakteristik mata pencaharian masyarakat yang mendasarinya.
Hasil kami menyoroti adanya pertukaran (trade-offs) penting antara sasaran konservasi dan pembangunan di negara-negara tropis, namun juga menunjukkan bahwa hasil ‘menang-menang’ (win-win) untuk hutan dan manusia memungkinkan dalam beberapa konteks. Yang terpenting, penelitian kami memberikan informasi objektif yang vital untuk pengembangan kebijakan masa depan di Indonesia dan negara-negara tropis lainnya yang menerapkan skema hutan kemasyarakatan.